Stroke adalah termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Bekurangnya aliran darah dan oksigen ini bisa dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah.
Stroke umumnya merupakan serangan yang datang secara mendadak dan baru diketahui setelah terjadinya serangan, yang terkadang tanpa didahului dengan gejala-gejalanya. Penderita tidak akan tahu kapan dan bagaimana ia akan mendapat serangan stroke. Serangan stroke yang tiba-tiba ini bisa disebabkan karena terjadinya penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak. Hal inilah yang menyebabkan fungsi koordinasi dari otak ke tubuh menjadi terganggu.
Serangan stroke biasanya disertai dengan gejala yang khas seperti lumpuh atau lemas sebagian tubuh, bicara menjadi cadel/pelo, mulut mencong yang kesemuanya terjadi secara tiba-tiba.
Jenis Stroke
Ada 2 jenis stroke.
1. Ischemic Stroke, terjadi karena tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti.
Stroke Ischemic ini dibagi menjadi 3 jenis :
- Stroke Trombotik. Penyumbatan bisa terjadi ketika terdapat gumpalan darah dalam salah satu dari empat saluran utama yang menyuplai otak atau dalam cabang-cabangnya yang kecil.
- Stroke Embolik. Terjadi karena suatu embolisme, yang terjadi ketika fragmen-fragmen plague pecah menyebar kemana-mana dalam tubuh dan kemudian menyumbat saluran dalam otak.
- Hipoperfusion Sistemik. Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena adanya gangguan denyut jantung. Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba bisa menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak yang bisa menyebabkan seseorang pingsan.
2. Hemorrhagic Stroke, terjadi karena pecahnya pembuluh darah di dalam otak. Perdarahannya masuk ke dalam otak dan juga ruangan antara otak dan tulang tengkorak, yang menekan jaringan otak lainnya. Menurut para akhli perdarahan ini bisa menjadi fatal, khususnya jika perdarahan itu terlalu dalam masuk ke otak dan tidak dapat dikeluarkan.
Hemorrhagic Stroke ada 2 jenis :
- Hemorrhagic Intraserebral. Perdarahan yang terjadi di dalam otak.
- Hemorrhagic Subaraknoid. Perdarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid, ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak.
Faktor Resiko Stroke
1. Faktor seriko stroke yang dapat diubah. Terdiri dari kondisi medis dan faktor yang berkaitan dengan gaya hidup seseorang, seperti hipertensi, penyakit jantung, diabetes, kadar koresterol tinggi, penyempitan pembuluh darah carotis, kebiasaan merokok, pola makan, kurang olah raga dan obesitas.
2. Faktor resiko stroke yang tidak dapat diubah.
- Umur. Kemunduran sistem pembuluh darah meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
- Jenis kelamin. Stroke diketahui lebih banyak laki-laki dibandingkan perempuan.
- Ras. Pada penelitian penyakit aterosklerosis terlihat bahwa penduduk kulit hitam mendapat serangan stroke 38% lebih tinggi disbanding kulit putih.
- Keturunan. Adanya riwayat stroke pada orang tua meningkatkan faktor resiko stroke.
- Kelainan pembuluh darah bawaan. Faktor ini sering tidak diketahui sebelum terjadi stroke.
Orang-orang dengan ciri-ciri tertentu hendaknya bisa dapat mengetahui tanda-tanda akan terjadinya serangan stroke. Orang yang mempunyai tekanan darah tinggi (Hipertensi) memiliki resiko terkena stroke lima kali lebih besar. Demikian juga dengan perokok, diabetes, wanita yang minum pil kontrasepsi yang mengandung estrogen tinggi, serta orang-orang yang mempunyai detak jantung tak menentu karena fibrilasi atrial. Orang-orang yang kegemukan dan tidak pernah berolah raga, atau mempunyai kolesterol darah tinggi juga berada pada resiko yang tinggi.
Tanda-tanda stroke
Kebanyakan gejala stroke tidak diawali dengan nyeri, tetapi terjadi kelemahan pada salah satu sisi anggota gerak tubuh, tidak secara langsung terjadi problem di otak. Di bawah ini adalah tanda-tanda stroke yang bisa kita amati, seperti :
- Hilangnya sensasi pada tangan atau kaki, kemudian lengan, wajah sampai seluruh bagian sisi tubuh. Dapat juga berupa rasa gatal atau geli seperti ditusuk-tusuk pada jari-jari. Mati rasa yang dikarenakan serangan otak biasanya terjadi karena gabungan dengan gejala lain seperti jatuhnya otot-otot pada salah satu sisi wajah atau hilangnya suara.
- Kehilangan daya genggam/cengkeram. Kelumpuhan dari tingkat ringan sampai total pada lengan dan tungkai sesisi. Ketika Anda menggenggam tangan lain atau memegang gelas dan kemudian merasakan ada kelemahan pada tangan anda sehingga anda tidak dapat menggenggam atau menjatuhkan gelas itu, atau ketika itu terjadi kram di tangan.
- Lidah yang tidak bisa diatur/kacau. Berbicara menjadi pelo/cadel. Beberapa orang mungkin tidak dapat berbicara, beberapa lagi membuat suara-suara yang tidak jelas artinya atau tidak bisa memahami apa yang sedang dikatakan orang pada mereka.
- Gangguan penglihatan. Mula-mula pandangan mata nampak buram atau tidak jelas. Dapat berupa kebutaan satu sisi atau kebutaan separuh lapangan pandang.
- Gangguan gerak bola mata. Dapat berupa mata melirik kea arah satu sisi, penglihatan rangkap/dobel, benda yang dilihatnya bergerak serta turun naik.
- Gangguan emosional. Emosi yang tidak terkendali, mudah marah atau tersinggung.
- Gangguan menelan. Seperti kurangnya tenaga saat menelan.
- Gangguan dalam control kencing. Tidak bisa menahan kencing yang hendak keluar/beser.
- Mulut perot/mencong
- Gangguan komunikasi.
- Kesulitan menyampaikan fikiran melalui kata-kata atau tulisan. Seringkali kata-kata yang terfikir dapat terucapkan, tetapi susunan gramatikanya membingungkan.
- Kesulitan untuk mengerti bahasa lisan maupun tulisan.
- Kehilangan hampir seluruh kemampuan bahasanya.
- Lupa akan nama-nama orang atau benda-benda tertentu.
- Kesulitan memahami barang yang dilihat, namun dapat mengerti jika meraba atau mendengar suaranya.
- Tidak mengenali bagian tubuhnya sendiri, seperti membedakan antara kiri dan kanan.
- Kondisi gerakan dan ucapan yang buruk.
- Kehingan keseimbangan. Kaki seperti karet/lemas, jika berdiri merasa goyah.
- Jalan sempoyongan.
- Gangguan sensibilitas dan motorik sesisi.
- Gangguan pendengaran.
- Pusing kepala yang sangat parah. Pusing yang terjadi seringkali bertahan lama, terkadang muntah-muntah dan terjadi menyeberang kepala. Ini disebabkan oleh perdarahan intercranial, yaitu darah yang memasuki ruangan antara tengkorak dengan jaringan otak.
Jika anda adalah seseorang yang mengalami tanda-tanda tersebut, perhatikan tanda-tanda itu dengan serius. Jangan menunggu, segera bergerak cepat menemui dokter. Gambarkan tanda-tanda yang anda alami dengan hati-hati. Namun, tidak semua orang yang terserang stroke mengalami tanda-tanda seperti yang disebutkan di atas, bahkan stroke tiba-tiba bisa menyerang tanpa gejala sedikitpun seperti apa yang telah dialami oleh Admin sendiri dua tahun yang lalu.
Informasi kesehatan yang tersedia di
blogoneforall.blogspot.com dikumpulkan dari berbagai sumber dan tidak
dimaksudkan sebagai pengganti nasihat, saran, konsultasi ataupun kunjungan
kepada dokter anda. Bila anda memiliki masalah kesehatan hubungilah dokter
anda.
Sumber : A.Yulianto/Reader’s Digest
0 komentar:
Posting Komentar